Sekedar Sharing sama temen-temen yang haus dengan kebenaran sejarah Indonesia, yang selama ini sudah banyak yang di rubah, secara tidak langsung banyak kebohongan yang sudah di tutup-tutupi oleh negara. Mengapa Hal Ini bisa terjadi....???? tentunya ada kepentingan pribadi yang tanpa memikirkan banyak orang dan tanpa memikirkan masa depan anak cucu mereka. Hanya manusia terkutuk yang tega menutupi kebenaran dan sejarah yang ada. Inilah Negara Indonesia yang di banggakan masyarakat, Negara yang penuh kebohongan sejarah. untuk itu saya posting artikel ini yang berjudul Tokoh Sejarah yang dibuang dari sejarah.
Inilah Tokoh Sejarah yang di eksekusi mati dan dibuang ke laut yang bernama Sekarmadji Mardjan Kartosuwiryo(SMK)
Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo (SMK) lahir di Cepu, 7 Januari 1907. Pada tahun 1923, saat berusia 16 tahun, aktif dalam gerakan kepemudaan, Jong Java. Ketika banyak anggota Jong Java cenderung pada spirit Islam, maka didirikanlah Jong Islamieten Bond. SMK pun pindah ke dalam organisasi pemuda Islam ini. Melalui dua organisasi ini (Jong Java dan Jong Islamieten Bond) inilah, SMK menjadi salah satu pelaku sejarah gerakan pemuda yang dikenal dengan “SUMPAH PEMUDA”.
Selain aktif dalam gerakan kepemudaan, SMK juga beraktifitas sebagai Sekretaris Umum Partij Sjarikat Islam Hindia Timur (PSIHT). Iapun juga bekerja pada surat kabar harian Fadjar Asia, sebuah surat kabar berspirit Islam yang dirintis oleh H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. SMK menjadi redaktur harian tersebut pada usia 22 tahun (1929). Tulisan pribadinya, banyak berisikan kritik terhadap penguasa pribumi maupun penguasa kolonial Belanda.
SMK sempat menjadi sekretaris pribadi H.O.S. Cokroaminoto selama 2 tahun. Dari tokoh pejuang nasional inilah ia banyak mendapatkan pendidikan politik dan budi pekerti. Di rumah pak Cokro, SMK sering berdiskusi dengan sesama pemuda –murid pak Cokro–, seperti Sukarno, Alimin, Cipto, Douwes Dekker, Kyai Ahmad Dahlan, Muso, Semaun, yang sering bertamu ke rumah Cokroaminoto.
SMK pernah menulis paket brosur/konsepsi Sikap Hijrah saat aktif di Partai Syarikat Islam. Brosur tersebut menguraikan tentang sikap tegas kaum muslimin berdasarkan konsep hijrah yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pemikiran SMK yang Islam-Minded, terbentuk dari masa remaja, sejak ia berguru pada seorang tokoh agama bernama Notodihardjo. Pada saat bergiat dalam bidang jurnalistik dan politik, ia juga mendapat bentukan pemikiran Islam dari Cokroaminoto, juga mendapatkan bimbingan suluk dari Ajengan Ardiwisastera di Malangbong. Konsentrasi pembentukan jiwa keislamanpun ia dapatkan ketika membentuk lembaga Suffah, yang bercorak tarekat pembebasan/revolusioner bersama kyai Jusuf Taujiri yang bertindak sebagai guru/mursyid.
Pada 1943, saat Jepang menguasai Indonesia, SMK aktif dalam Majelis Islam A’laa Indonesia (MIAI) pimpinan Wondoamiseno, sebagai sekretaris dalam tubuh organisasi tersebut. Saat ini ia mengonsentrasikan murid-murid di lembaga suffah untuk latihan kemiliteran, yang lebih dikenal sebagai laskar hizbullah dan sabilillah.
Ketika akhir pendudukan Jepang, pada 7 Agustus 1945 SMK yang disertai tentara Hizbullah memproklamasikan kemerdekaan dalam konsepsi Islam. Namun dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa, proklamasi tersebut ditarik kembali ketika ada proklamasi oleh Sukarno-Hatta pada 10 hari kemudian.
Paska proklamasi, negara Republik Indonesia makin cenderung pada sikap nasionalis sekuler dengan semakin meminggirkan peran kalangan Islam. Dalam pandangan SMK, sikap pengelolaan negara oleh para pemimpin nasionalis sekuler (sukarno-hatta) tetap berada dalam bayang-bayang penjajah Belanda. Berbagai forum perjanjian yang didominasi Belanda, selalu dilayani oleh pemerintah nasionalis sekuler.
Puncaknya adalah paska perjanjian Renville yang memaksa pemerintah Indonesia minggat atau yang biasa disebut dengan Long Mars yaitu lari jarak jauh dari jawa barat menuju yogyakarta, dan membiarkan Jawa Barat kosong dari kekuasaan . Sementara Jawa barat kosong yang ada hanya orang-orang islam yang didasari dengan tauhid yang benar, Setelah sebelumnya berkonsultasi dengan Jenderal Besar Sudirman, SMK melakukan perannya sebagai proklamator Negara Islam Indonesia, yang berjuang mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa Indonesia terhadap agresi Belanda.
Perjuangan SMK bersama rakyat dan tentara Daarul Islam, disikapi secara tegang oleh para pemimpin nasionalis. yang takut jika indonesia dikuasai oleh islam dan takut jika aturan mereka di ganti dengan aturan Allah yaitu Al-Quran, padahal tiada aturan yang boleh kita taati kecuali aturan yang ada dalam Al-qur'an, Sikap apriori dan phobi terhadap kesucian Islam menumbuhkan sikap perlawanan terhadap DI/TII, yang justru mendapatkan dukungan dari daerah-daerah lain.
Pada 4 Juni 1962, SMK ditangkap dan diadili pada 16 Agustus. SMK dieksekusi mati pada September 1962. Wasiat terakhir SMK untuk keluarganya menjelang eksekusi, tidak dipenuhi oleh pemerintah Indonesia. Bahkan hingga kini salah satu the founding father Indonesia ini tetap disembunyikan pusaranya.
WASIAT SEKARMADJI MARIDJAN KARTOSUWIRYO (SMK)
Wasiat Imam pada pertemuan dengan para Panglima/Prajurit (Mujahid) pada tahun 1959 diantaranya berbunyi : “Saya (Imam) melihat indikasi bencana angin yang akan menyapu bersih seluruh mujahid kecuali yang tertinggal hanya serah/biji mujahid yang benar-benar memperjuangkan/mempertahankan tetap tegaknya cita-cita Negara Islam Indonesia, sebagaimana diproklamasikan tanggal 7 Agustus 1949. Di saat terjadinya bencana angin tersebut ingatlah akan semua wasiat saya ini :
Mengapa figur SMK tetap dimisterikan? Tak adakah sejarawan yang terpanggil untuk meluruskan sejarah pembangunan negeri ini? Apakah kita harus tetap mengikuti peraturan-peraturan yang dibuat oleh orang-orang nasionalis sekuler atau buatan manusia yang bisa berubah-berubah setiap saat yang hanya mementingkan kekuasaan dari pada rakyat, dan akankah kita biarkan generasi Indonesia masa depan hidup dengan sejarah yang penuh dengan tipuan dan kepentingan penguasa? Akankah anda membiarkan anak-cucu anda tak pernah tahu akan sejarah yang ditulis tanpa kebohongan?
Inilah Tokoh Sejarah yang di eksekusi mati dan dibuang ke laut yang bernama Sekarmadji Mardjan Kartosuwiryo(SMK)
Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo (SMK) lahir di Cepu, 7 Januari 1907. Pada tahun 1923, saat berusia 16 tahun, aktif dalam gerakan kepemudaan, Jong Java. Ketika banyak anggota Jong Java cenderung pada spirit Islam, maka didirikanlah Jong Islamieten Bond. SMK pun pindah ke dalam organisasi pemuda Islam ini. Melalui dua organisasi ini (Jong Java dan Jong Islamieten Bond) inilah, SMK menjadi salah satu pelaku sejarah gerakan pemuda yang dikenal dengan “SUMPAH PEMUDA”.
Selain aktif dalam gerakan kepemudaan, SMK juga beraktifitas sebagai Sekretaris Umum Partij Sjarikat Islam Hindia Timur (PSIHT). Iapun juga bekerja pada surat kabar harian Fadjar Asia, sebuah surat kabar berspirit Islam yang dirintis oleh H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. SMK menjadi redaktur harian tersebut pada usia 22 tahun (1929). Tulisan pribadinya, banyak berisikan kritik terhadap penguasa pribumi maupun penguasa kolonial Belanda.
SMK sempat menjadi sekretaris pribadi H.O.S. Cokroaminoto selama 2 tahun. Dari tokoh pejuang nasional inilah ia banyak mendapatkan pendidikan politik dan budi pekerti. Di rumah pak Cokro, SMK sering berdiskusi dengan sesama pemuda –murid pak Cokro–, seperti Sukarno, Alimin, Cipto, Douwes Dekker, Kyai Ahmad Dahlan, Muso, Semaun, yang sering bertamu ke rumah Cokroaminoto.
SMK pernah menulis paket brosur/konsepsi Sikap Hijrah saat aktif di Partai Syarikat Islam. Brosur tersebut menguraikan tentang sikap tegas kaum muslimin berdasarkan konsep hijrah yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pemikiran SMK yang Islam-Minded, terbentuk dari masa remaja, sejak ia berguru pada seorang tokoh agama bernama Notodihardjo. Pada saat bergiat dalam bidang jurnalistik dan politik, ia juga mendapat bentukan pemikiran Islam dari Cokroaminoto, juga mendapatkan bimbingan suluk dari Ajengan Ardiwisastera di Malangbong. Konsentrasi pembentukan jiwa keislamanpun ia dapatkan ketika membentuk lembaga Suffah, yang bercorak tarekat pembebasan/revolusioner bersama kyai Jusuf Taujiri yang bertindak sebagai guru/mursyid.
Pada 1943, saat Jepang menguasai Indonesia, SMK aktif dalam Majelis Islam A’laa Indonesia (MIAI) pimpinan Wondoamiseno, sebagai sekretaris dalam tubuh organisasi tersebut. Saat ini ia mengonsentrasikan murid-murid di lembaga suffah untuk latihan kemiliteran, yang lebih dikenal sebagai laskar hizbullah dan sabilillah.
Ketika akhir pendudukan Jepang, pada 7 Agustus 1945 SMK yang disertai tentara Hizbullah memproklamasikan kemerdekaan dalam konsepsi Islam. Namun dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa, proklamasi tersebut ditarik kembali ketika ada proklamasi oleh Sukarno-Hatta pada 10 hari kemudian.
Paska proklamasi, negara Republik Indonesia makin cenderung pada sikap nasionalis sekuler dengan semakin meminggirkan peran kalangan Islam. Dalam pandangan SMK, sikap pengelolaan negara oleh para pemimpin nasionalis sekuler (sukarno-hatta) tetap berada dalam bayang-bayang penjajah Belanda. Berbagai forum perjanjian yang didominasi Belanda, selalu dilayani oleh pemerintah nasionalis sekuler.
Puncaknya adalah paska perjanjian Renville yang memaksa pemerintah Indonesia minggat atau yang biasa disebut dengan Long Mars yaitu lari jarak jauh dari jawa barat menuju yogyakarta, dan membiarkan Jawa Barat kosong dari kekuasaan . Sementara Jawa barat kosong yang ada hanya orang-orang islam yang didasari dengan tauhid yang benar, Setelah sebelumnya berkonsultasi dengan Jenderal Besar Sudirman, SMK melakukan perannya sebagai proklamator Negara Islam Indonesia, yang berjuang mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa Indonesia terhadap agresi Belanda.
Perjuangan SMK bersama rakyat dan tentara Daarul Islam, disikapi secara tegang oleh para pemimpin nasionalis. yang takut jika indonesia dikuasai oleh islam dan takut jika aturan mereka di ganti dengan aturan Allah yaitu Al-Quran, padahal tiada aturan yang boleh kita taati kecuali aturan yang ada dalam Al-qur'an, Sikap apriori dan phobi terhadap kesucian Islam menumbuhkan sikap perlawanan terhadap DI/TII, yang justru mendapatkan dukungan dari daerah-daerah lain.
Pada 4 Juni 1962, SMK ditangkap dan diadili pada 16 Agustus. SMK dieksekusi mati pada September 1962. Wasiat terakhir SMK untuk keluarganya menjelang eksekusi, tidak dipenuhi oleh pemerintah Indonesia. Bahkan hingga kini salah satu the founding father Indonesia ini tetap disembunyikan pusaranya.
WASIAT SEKARMADJI MARIDJAN KARTOSUWIRYO (SMK)
Wasiat Imam pada pertemuan dengan para Panglima/Prajurit (Mujahid) pada tahun 1959 diantaranya berbunyi : “Saya (Imam) melihat indikasi bencana angin yang akan menyapu bersih seluruh mujahid kecuali yang tertinggal hanya serah/biji mujahid yang benar-benar memperjuangkan/mempertahankan tetap tegaknya cita-cita Negara Islam Indonesia, sebagaimana diproklamasikan tanggal 7 Agustus 1949. Di saat terjadinya bencana angin tersebut ingatlah akan semua wasiat saya ini :
- Kawan akan menjadi lawan, dan lawan akan menjadi kawan.
- Panglima akan menjadi Prajurit, Prajurit akan menjadi Panglima.
- Mujahid jadi luar Mujahid, luar Mujahid jadi Mujahid.
- Jika mujahid telah ingkar, ingatlah;”Itu lebih jahat dari iblis”, sebab dia mengetahui strategi dan rahasia perjuangan kita, sedang musuh tidak mengetahui. Demi kelanjutan tetap berdirinya Negara Islam Indonesia, maka tembaklah dia.
- Jika Imam berhalangan, dan kalian terputus hubungan dengan Panglima, dan yang tertinggal hanja Prajurit petit saja maka Prajurit petit harus sanggup tampil jadi Imam.
- Jika Imam menyerah tembak saja, sebab itu berarti iblis. Jika Imam memerintahkan terus berjuang, ikuti saja sebagai hamba Allah SWT.
- Jika kalian kehilangan syarat berjuang, teruskanlah perjuangan selama Pancasila masih ada, walaupun gigi tinggal satu, dan gunakanlah gigi yang satu itu untuk mengigit.
- Jika kalian masih dalam keadaan jihad, ingat rasa aman itu, sebagai racun.
Mengapa figur SMK tetap dimisterikan? Tak adakah sejarawan yang terpanggil untuk meluruskan sejarah pembangunan negeri ini? Apakah kita harus tetap mengikuti peraturan-peraturan yang dibuat oleh orang-orang nasionalis sekuler atau buatan manusia yang bisa berubah-berubah setiap saat yang hanya mementingkan kekuasaan dari pada rakyat, dan akankah kita biarkan generasi Indonesia masa depan hidup dengan sejarah yang penuh dengan tipuan dan kepentingan penguasa? Akankah anda membiarkan anak-cucu anda tak pernah tahu akan sejarah yang ditulis tanpa kebohongan?
banyak sekali rekayasa sejarah di negeri kita tercinta ini, tidak lain karena banyak pula hajat politik yang ingin dicapai,, bagi mereka yang telah memanipulasi sejarah KITA DO'AKAN LA'NATULLAH BAGINYA KARENA DAMPAK DARI ITU ADALAH RUSAK NYA MINDSET BANGSA KITA INI SELAMA PULUHAN TAHUN,
pak Kartosuwiryo adalah sang proklamator sesungguh nya karena sebelum proklamasi yang di lakukan sukarno NEGARA ISLAM INDONESIA telah di akui keberadaannya oleh pihak luar negeri,,
lokasi nya di cisayong tasikmalaya
seperti keberadaan adanya lembaga pendidikan SUFFAH,,
saatnya tuk kita sebagai bagian dari penerus bangsa untuk selalu kritis memahami Sikap nasionalisme,,
pada kenyataannya adalah
banyak orang di negara kita PHOBIA TERHADAP ISLAM,,
dengan menjadikan nya atribut islam sebagai para terroris,,
FAHAMILAH SEBELUM TERRORIS ADA ISLAM TELAH BERJAYA
"WA QUL JA'AL HAQ WA ZAHAQQOL BATHIL INNAL BATHILA KAANA JAHUQO"
ALLOHU AKBAR ALLOHU AKBAR ALLOHU AKBAR
Betul sekali yang kang hari katakan, La'natullah bagi orang membenci islam karena kata allah "Sesungguhnya dien/agama/aturan/landasan hidup (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..... Semoga penerus bangsa dapat merubah cara pikir dan pandangan tentang islam.... AMINN